Selasa, 21 Desember 2010

askep gigantisme

ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN GIGANTISME

A.Pengertian
Gegantisme adalah suatu keadaan yang abnormal pada anak yang disebabkan oleh produksi GH yang berlebihan.

B.Etiologi
Tumor hipofise : adenoma eosinofilik

C.Manifestasi klinik
• Lingkar kepala bertambah
• Hidung lebar
• Lidah membesar
• Wajah kasar
• Mandibula tumbuh berlebihan
• Gigi menjadi terpisah-pisah
• Jari dan ibu jari tumbuh menebal
• Kifosis
• Kelelehan dan kelemahan gejala awal
• Hipogonadisme
• Keterlambatan maturasi seksual
• Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang pandang secara seksama

D.Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
• Kadar GH berlebihan mencapai 400 ng/ml
• Tes toleransi glukosa : hiperglikemia
• Kadar somatomidin meningkat 2,6-21,7 U/ml ( 0,31-1,4 U/ml)
• CT. Scan
• MRI

E.Penatalaksanaan
• Intervensi bedah dilakukan apabila terjadi peningkatan tekanan intra kranial
• Radiasi konvensional / sinar proton energi tinggi apabila papil edema dan penyempitan lapang pandang


1.Pengkajian
1. Riwayat penyakit dahulu ?
2. Riwayat penyakit sekarang ?
3. Riwayat penyakit keluarga ?
4. Riwayat tumbuh kembang ?
5. Apakah klien mengalami penambahan pada lingkar kepala
6. Apakah klien mengalami pembesaran hidung ?
7. Apakah klien mengalami pembesaran hidung ?
8. Apakah mandibula tumbuh berlebihan ?
9. Apakah klien mengalami gigi yang terpisah-pisah
10. Apakah jari dan ibu jari tumbuh menebal ?
11. Apakah klien mengalami kifosis ?
12. Apakah klien mengalami kelelahan dan kelemahan pada gejala awal ?
13. Apakah klien mengalami hipogonadisme ?
14. Apakah kien mengalami keterlambatan maturasi seksual ?
15. Apakah terjadi tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial ?
16. Apakah klien mengalami kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang pandang ?

Diagnosa keperawatan
• Gangguan bodi image b.d perubahan struktur tubuh
Tujuan : tidak terjadi penurunan bodi image pada klien
Kriteria :
Klien dapat menerima perubahan diri
Klien mau bersosialisasi dengan lingkungan
Intervensi :
• Pertahankan lingkungan yang kondusif untuk membicarakan perubahan citra tubuh
• Diskusikan perasaan yang berhubungan dengan perubahan yang dialami oleh klien
• Kaji klien dengan mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme koping untuk mengatasi perubahan fisik
• Berikan dorongan untuk mengungkapkan perasaan yang berhubungan dengan perubahan fisik
• Bantu klien dalam mengembangkan mekanisme koping untuk mengatasi perubahan fisik
• Bantu pasien dalam mengembangkan rencana untuk menyelaraskan semua perubahan ke dalam gaya hidup
• Berikan penekanan perilaku yang memperlihatkan penerimam terhadap perubahan
• Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme, lidah membesar, mandibula tumbuh berlebih, gigi menjadi terpisah-pisah.
Tujuan : nutrisi klien adekuat
Kriteria :
Klien tidak mengalami penurunan berat badan yang berarti
Nafsu makan klien meningkat
Intervensi :
• Beri makan sedikit tapi sering (termasuk cairan)
• Masukkan makanan kesukaan dalam diet
• Anjurkan untuk makan sendiri, bila mungkin (kelemahan otot dapat membuat keterbatasan)
• Memilih makanan dari daftar menu
• Atur makanan secara menarik diatas nampan
• Atur jadwal pemberian makanan
• Berikan makanan yang bergizi tinggi dan berkualitas
• Perubahan proses keluarga b.d keluarga dengan gegantisme
Tujuan :
Mempersiapkan keluarga untuk dapat merawat anggota dengan gegantisme
Keluarga dapat beradaptasi dengan penyakitnya
Kriteria : Keluarga dapat mengatasi masalah yang timbul dari adanya tanda dan gejala yang muncul dan memberikan atau menyediakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi klien
Intervensi :
• Berikan dukungan emosional pada keluarga dan klien
• Anjurkan orang tua untuk mengekspresikan perasaannya
• Anjurkan klien untuk berbagi rasa tidak berdaya, malu, ketakutan yang berkaitan dengan manifestasi penyakit.
• Bertindak sebagai pembela dan penghubung klien dan keluarga dengan anggota tim perawatan kesehatan lainnya
• Anjurkan klien untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
• Dorong keterlibatan klien dalam aktivitas rekreasi dan aktivitas pengalih yang sesuai dengan usia.

• Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
Tujuan : menunjukkan perbaikan kemampuan berpartisipasi dalam melakukan aktifitas
Kriteria :
Tidak terjadi kelelahan yang berarti pada klien setelah melakukan aktivitas
Klien tidak merasa malas saat akan melakukan aktivitas
Intervensi :
• Kaji tanda-tanda vital
• Ciptakan lingkungan yang tenang : ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sensori
• Sarankan klien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat di tempat tidur
• Berikan tindakan yang membuat klien nyaman; sentuhan, masage.
• Memberikan aktivitas pengganti yang menyenagkan dan tenang; membaca, mendengarkan radio dan menonton televisi
• Berikan obat sesuai indikasi; sedatif (fenobarbital )


DAFTAR PUSTAKA
1. Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001
2. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
3. Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998
4. Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC; 1994
5. Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I. Jakarta : Salemba Medika; 2001

Tidak ada komentar: